Jakarta - Saudi Telecom Company (STC) akhirnya membuat keputusan untuk menjual Axis Telekom Indonesia yang belakangan tengah dijajaki serius oleh XL Axiata untuk merger akuisisi. Apa alasannya?
Daniel Horan, Chief Marketing Officer Axis, mengkonfirmasi bahwa keputusan STC untuk melepas Axis telah dipikirkan matang-matang. Meski dari sisi kinerja tak dianggap gagal, namun Axis akan sulit bersaing mengingat ada 10 operator di Indonesia.
"Shareholder kami sudah membuat keputusan untuk menjual. Kinerja kami bagus, tapi investor melihat jangka panjang karena ada 10-14 operator di sini," kata Daniel di Penang Bistro, Oakwood Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Axis yang ditaksir bernilai USD 1 miliar mayoritas dimiliki langsung oleh STC dengan kepemilikan 80,1% saham. Selain STC, saham minoritas masih dikuasai oleh Maxis Communication Berhad 14,9% dan sisanya perusahaan lokal.
Daniel tak bisa bisa menyebut berapa nilai jual Axis yang diminta STC, karena semua keputusan diserahkan kepada pemilik saham. "Kami sudah mendiskusikan masalah ini secara internal, sampai (penjualan) ini terwujud, kami tetap bekerja seperti biasa. Business as usual," katanya.
Kabar terakhir dari rencana konsolidasi ini adalah Kementerian Kominfo akan mengeluarkan kajian teknis tak lama lagi setelah mengeluarkan izin prinsip pada akhir Juli 2013.
Sementara XL yang akan mengakuisisi telah menyiapkan sejumlah strategi pendanaan seperti right issue, pinjaman dana dari pemegang saham, menerbitkan obligasi, serta mencari pinjaman setelah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).
0 komentar:
Posting Komentar